Sabtu, Maret 25, 2023
Puisi Masa Kini

Puisi masa kini

Karena kini, puisi tak berarti

Aku sudah lupa bermain air seperti saat kecil,

Karena kini, Air telah berbayar

Aku sudah lupa bermain laying-layang di sawah depan rumah

Karna kini, sawah digusur menjadi perumahan nan mewah

Aku sudah lupa mencium tangan para kyai

Karna kini, ulama tak pernah dinanti

Aku sudah lupa berjalan ke pondok bilik bersama kawan, ngaji kitab dengan langgam

Karna kini, agamaku adalah Instan

Aku sudah lupa terakhir kali makan dengan alas daun pisang

Karna kini, daun saja harus dibeli dengan uang

Aku sudah lupa main petak umpet sampe rambut merah kepanasan

Karena kini, gadgetku cukup membuat tawa sendirian

Baca Juga: Kemarin Kau yang Bilang

Aku sudah malu melakukan amalanku dengan taat

Karena kini, pertanyaan dalil terlalu memutar mutar di otak

Aku sudah lupa cara memakai peci hitam, dipakai saat beribadah kepada Tuhan

Karena kini, peci hitam banyak menjadi alat pencitraan

Aku sudah lupa cara menulis surat

Karena kini, chat tanpa alamat terkirim dengan cepat

Aku sudah lupa memikirkan tentang akhirat

Karna kini, dunia adalah jimat terkuat

Aku sudah lupa mengirimkan doa ziarah lewat Fatihah

Karna kini, segala nya adalah bid’ah

Aku sudah lupa caranya,..

Aku sudah terakhir kalinya,..

Aku sudah lupa memikirkan nya,..

Aku sudah lupa mencariNya,..

Aku sudah lupa tempatnya,..

Aku sudah lupa waktunya,..

Aku sudah tak sadar zaman nya,..

Aku sudah lupa moralnya,..

Aku sudah lupa sumbernya,..

Aku sudah lupa budayanya,..

Aku sudah lupa damaiNya,..

Aku sudah lupaa puisinyaaa,

Karena kini, puisiku ini tak pernah bermakna lagi..

Tags: , , , , ,
Pemuda Banten yang sangat peduli terhadap pendidikan. Pernah menjadi Manajer Kota BPUN Kota Serang dan Ketua Gen-BI Banten. Sekarang bekerja di BRI Life sekaligus manajer fundraising Lazisnu Banten dan merintis Sekolah Public Speaking Alala

Related Article

0 Comments

Leave a Comment

Kategori

  • Esai (34)
  • Kabupaten Pandeglang (23)
  • Kota Cilegon (1)
  • Resensi (4)
  • Sastra (9)
  • Tokoh (2)
  • Unique (8)
  • Ikuti Kami!

    %d blogger menyukai ini: