SUDUT.ID KABUPATEN PANDEGLANG –Berawal dari laporan masyarakat Kampung Sampalanwaru RT. 001/001 Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kepada Pemerintah Desa Pasireurih Kacamatan Cisata, bahwa ada Ruas Jalan yang menghubungkan Desa Pasireurih – Desa Kaduronyok yang berlokasi di Kampung Sampalanwaru (biasa di sebut jalan garung) Desa Pasireurih Kecamatan Cisata Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, (13/01/2023).

Telah terjadi pergerakan tanah atau tanah labil pada dasar jalan utama yang berlokasi di wilayah tersebut, yang mengakibatkan Jalan Beton sepanjang ±20 meter terjadi patah melintang yang disebabkan dasar tanah pada jalan tersebut amblas.Kejadian dasar jalan amblas tersebut disebabkan akibat hujan deras yang mengguyur sekitaran bulan Desember 2022 tahun Kemarin.
Salah satu tokoh intelektual yang juga mantan seorang aktivis Cecep Bahrul Kaduronyok menyampaikan soal jalan yang amblas serta menyampaikan kegelisahannya akibat situasi tersebut.
“Prihatin mengenai peristiwa pergeseran tanah bukan hanya pada posisi jalan saja, bahkan rumahpun yang berposisi di dekat bahu jalan ikut amblas, ini bukan hanya persoalan kontruksi saja akan tetapi, memang persoalan gejala alam. dan hal ini bisa dikatakan sebagai force majeure (diluar dugaan manusia, bencana alam)”, kata Cecep.
“Kalau memang menyangkut kepada persoalan kontruksi saya fikir sudah memenuhi syarat kelayakan, tapi kalau bicara kepada pergeseran tanah, Siapa yang bisa sanggup menahan bencana, Jadi kami juga tidak mau memberikan berita yang sepihak melainkan berdasarkan pengamatan bahwa pergeseran tanah terjadi sampai bawah hampir satu kilo setengah dari arah bawah sampai kampung kadu pasir itu dari urat pergeseran tanah, Jadi kita bisa cek datanya ada” Ungkap Cecep.
Anggota Persatuan Mahasiswa Cisata (PERMATA) Diky pratama, mengklarifikasi atas dugaan kita yang berawal dari adanya sebuah persoalan yang kita sampakan kemarin, kita klarifikasi atas dugaan yang mengarah kepada persoalan gagal dalam kontruksi, kita tetap meminta maaf kepada pihak perusahaan dan juga mendorong kepada pihak pemerintahan tetap mendorong hal atas amblasnya jalan tersebut meski berasal dari faktor alam, kita meminta kepada Pemerintah Provinsi Banten serta intansi terkait untuk segera lakukan upaya tindakan yang signifikan.
kita tetap mendorong upaya penanganan hal atas amblasnya jalan tersebut meski berasal dari faktor alam, kita meminta kepada pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten serta intansi terkait untuk segera lakukan upaya tindakan yang signifikan.
“Ini bicara soal kemanusian yang memang melalui sebuah infrastruktur jalan yang di akses oleh kalangan masyarakat dengan menghubungkan beberapa desa, bahkan akses utama masyarakat pegunungan dalam melakukan perputaran perekonomian dari segi lalu jalan”. kata Diky.
“Harapan saya dari pihak mahasiswa serta pemuda, pihak dinas terkait untuk lakukan perencanaan ulang dan segera lakukan pembangunan kembali semoga bisa tanggap cepat karena ini soal hajat orang banyak.” Lanjutnya.
Menanggapi laporan dari masyarakat Kampung Sampalanwaru Desa Pasireurih Kecamatan Cisata, Pemerintahan Desa dalam hal ini Kepala Desa Pasireurih Ade Juhaeni melakukan pengecekan lapangan bersama masyarakat.
“Benar bahwa dasar jalan tersebut telah terjadi penurunan tanah ±50 Cm yang disebabkan adanya retakan tanah sepanjang ±1 KM yang melintasi badan Jalan, dan tidak hanya itu, penyebabnya juga terjadi karena pada retakan tanah tersebut terdapat sumber air yang mengalir pada dasar/bawah tanah jalannya, yang kemungkinan besar merupakan salah satu faktor penyebab amblas/turunnya dasar jalan tersebut”, Ungkapnya.“Dampak faktor alam dari pergerakan tanah tersebut; 1. Akses Jalan Beton patah melintang dan tergantung tidak ada dasar badan jalannya 2. Bangunan TPT patah karena amblas dasar tanahnya amblas, dan 3. Pondasi rumah warga yang disekitaran lokasi tersebut amblas akibat pergeseran tanah.” Lanjutnya.
“Kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang maupun Pemerintah Provinsi ataupun pihak terkait untuk segera menanganinya melakukan perbaikan pada jalan tersebut dimana jalan tersebut merupakan akses jalan utama masyakarat yang menghubungkan antar Desa di Kecamatan Cisata, Sehingga jalan tersebut salah satu akses utama jalan masyarakat pegunungan menuju jalan nasional.” tutup Ade.
Dan menurut keterangan warga setempat selain adanya pergeseran tanah memang dilokasi tersebut dibawah jalan coran ada sumber Air yang mengalir atau bisa jadi itu ada sumber mata air alam.
RIF